Sebutkan Negara Pemrakarsa Berdirinya Asean

Sebutkan Negara Pemrakarsa Berdirinya Asean –

Asean atau Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara adalah organisasi regional yang terdiri dari delapan negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, oleh Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Pada tahun 1995, dua negara anggota lainnya, Brunei Darussalam dan Vietnam, bergabung dengan Asean.

Asean berusaha untuk menumbuhkan dan mempererat hubungan ekonomi, politik, dan budaya di antara negara-negara anggotanya. Saat ini, Asean memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang aman, damai, dan stabil.

Negara yang bertanggung jawab atas berdirinya Asean adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Mereka dikenal sebagai pemrakarsa Asean. Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina menandatangani Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967 yang menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

Negara-negara pemrakarsa Asean telah mengambil banyak langkah untuk mencapai tujuan-tujuan Asean. Mereka menyediakan sumber daya manusia dan finansial untuk membangun kerangka kerja Asean. Mereka juga telah mempromosikan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ini, dan meningkatkan hubungan budaya antarnegara.

Selain Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina, Brunei Darussalam dan Vietnam juga bergabung dengan Asean pada tahun 1995. Vietnam telah menjadi anggota Asean sejak tahun 1995, sementara Brunei Darussalam menjadi anggota pada tahun 1984.

Kini, Asean adalah organisasi regional terbesar di Asia yang terdiri dari delapan negara anggota: Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, dan Kamboja. Asean telah berkembang menjadi organisasi internasional yang berhasil dalam meningkatkan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ini, dan meningkatkan hubungan budaya antarnegara.

Pemrakarsa Asean telah berperan penting dalam mencapai tujuan-tujuan ini. Mereka telah memberikan sumber daya manusia dan finansial yang diperlukan untuk membangun kerangka kerja Asean, mempromosikan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ini, dan meningkatkan hubungan budaya antarnegara.

Semua usaha yang telah dilakukan oleh negara-negara pemrakarsa Asean telah membawa banyak manfaat bagi Asia Tenggara. Kini, kawasan ini menjadi lebih aman, damai, dan stabil, dan menikmati manfaat berupa pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, peningkatan mobilitas tenaga kerja, dan juga hubungan yang lebih baik antarnegara.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina adalah negara-negara pemrakarsa Asean. Mereka telah berkontribusi besar dalam membantu Asean mencapai tujuannya, yaitu menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang aman, damai, dan stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, peningkatan mobilitas tenaga kerja, dan juga hubungan yang lebih baik antarnegara.

Penjelasan Lengkap: Sebutkan Negara Pemrakarsa Berdirinya Asean

– Asean atau Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara adalah organisasi regional yang didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.

Asean atau Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara adalah organisasi regional yang didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Organisasi ini didirikan oleh lima Negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Tujuan utama pembentukan ASEAN adalah untuk menciptakan keamanan, stabilitas, dan kerjasama di kawasan.

Negara-negara pemrakarsa ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Indonesia adalah salah satu pendiri ASEAN, yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Ia melihat bahwa ASEAN akan menjadi alat untuk menciptakan stabilitas di wilayah Asia Tenggara. Sekaligus menjadi cara untuk meningkatkan ekonomi dan meningkatkan kerjasama regional.

Malaysia adalah pemrakarsa lainnya. Pendirian ASEAN juga didorong oleh keinginan Malaysia untuk membangun kerjasama regional dan menghindari konflik antar-negara di wilayah tersebut. Negara ini khawatir bahwa masalah politik dan ekonomi yang ada di wilayah tersebut dapat mengancam kedamaian dan stabilitas di kawasan.

Filipina adalah pemrakarsa lainnya. Pemerintah Filipina berusaha untuk memanfaatkan ASEAN untuk mempromosikan kepentingan nasionalnya. Dengan adanya ASEAN, Filipina berharap bahwa negaranya akan menjadi salah satu kekuatan utama di wilayah ini.

Singapura juga merupakan pemrakarsa ASEAN. Pendirian ASEAN juga didorong oleh keinginan Singapura untuk menjaga stabilitas di wilayah tersebut. Singapura melihat ASEAN sebagai alat untuk mempromosikan kerjasama regional dan menghindari konflik.

Thailand adalah pemrakarsa terakhir ASEAN. Pendirian ASEAN juga didorong oleh keinginan Thailand untuk menciptakan stabilitas dan kerjasama di wilayah tersebut. Negara ini berharap bahwa ASEAN akan menjadi alat untuk mempromosikan negara-negara di kawasan dan membantu mewujudkan tujuan nasionalnya.

Baca Juga :  Mengapa Keberadaan Data Atau Sumber Sangat Penting Dalam Sejarah

Kesimpulannya, lima Negara pemrakarsa ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Masing-masing Negara pemrakarsa memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam mendirikan ASEAN. Tujuan utama pembentukan ASEAN adalah untuk menciptakan keamanan, stabilitas, dan kerjasama di kawasan. ASEAN telah berkembang sejak saat itu menjadi organisasi regional yang penting dan berpengaruh di Asia Tenggara.

– Negara yang bertanggung jawab atas berdirinya Asean adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi regional yang didirikan pada 8 Agustus 1967 oleh empat negara Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Organisasi ini menyatukan kawasan Asia Tenggara yang beragam dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama politik, ekonomi, dan budaya di kawasan tersebut.

Berdirinya ASEAN merupakan hasil dari keprihatinan yang dialami oleh para pendiri ASEAN terhadap masalah yang dihadapi di kawasan Asia Tenggara. Masalah-masalah tersebut meliputi ketegangan politik, konflik militer, ketidakstabilan ekonomi, dan keterbelakangan wilayah. Mereka berpikir bahwa dengan bergabung, mereka akan dapat mengatasi masalah-masalah tersebut.

Negara yang bertanggung jawab atas berdirinya ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Ketiga negara ini telah berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan kerangka kerja yang menyatukan kawasan Asia Tenggara.

Kontribusi Indonesia terhadap berdirinya ASEAN adalah melalui Konferensi Asia Tenggara (KAT), yang diselenggarakan di Bali, Indonesia pada tanggal 11 Mei 1966. Konferensi ini diselenggarakan oleh Indonesia, Malaysia, dan Filipina, dan dihadiri oleh para pemimpin negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Pada konferensi ini, para pemimpin bersepakat untuk menyatukan wilayah Asia Tenggara.

Kontribusi Malaysia terhadap berdirinya ASEAN adalah melalui Konferensi Asia Tenggara (KAT) yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada tanggal 8 Agustus 1967. Pada konferensi ini, para pemimpin dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina secara resmi menandatangani Deklarasi Bangkok, yang merupakan dokumen resmi yang menyatukan wilayah Asia Tenggara.

Kontribusi Singapura terhadap berdirinya ASEAN adalah melalui upaya yang dilakukan oleh pemimpin Singapura, Lee Kuan Yew. Pada tahun 1965, Lee Kuan Yew mengajukan gagasan untuk membentuk sebuah organisasi regional di Asia Tenggara. Gagasan ini kemudian diterima oleh pemimpin Indonesia, Malaysia, dan Filipina, yang membantu menciptakan kerangka kerja yang mereka sepakati pada Konferensi Asia Tenggara yang diselenggarakan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967.

Kontribusi Filipina terhadap berdirinya ASEAN adalah melalui upaya yang dilakukan oleh Presiden Ferdinand Marcos. Presiden Marcos berpartisipasi aktif dalam menyelenggarakan Konferensi Asia Tenggara di Bali pada tahun 1966 dan dalam menandatangani Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Presiden Marcos juga mengajukan gagasan mengenai visi masa depan ASEAN, yang kemudian menjadi dasar bagi pembentukan ASEAN.

Kesimpulannya, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina adalah negara yang bertanggung jawab atas berdirinya ASEAN. Mereka telah berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan kerangka kerja yang menyatukan kawasan Asia Tenggara. Kontribusi mereka telah membantu menciptakan ASEAN sebagai organisasi regional yang sukses dan kuat hingga saat ini.

– Mereka dikenal sebagai pemrakarsa Asean yang telah menandatangani Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967.

Negara-negara Pemrakarsa ASEAN adalah sekelompok lima negara yang telah berkontribusi untuk mendirikan ASEAN pada 8 Agustus 1967. Mereka dikenal sebagai pemrakarsa ASEAN yang telah menandatangani Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967. Lima negara ini adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Sekarang ini, ASEAN adalah organisasi internasional yang melibatkan 10 anggota dengan Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam sebagai anggota baru.

Indonesia menjadi salah satu negara yang paling aktif dalam mendirikan ASEAN. Pada bulan Mei 1967, Indonesia mengirimkan surat kepada Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand untuk mengusulkan pembentukan kesepakatan bersama yang akan meningkatkan kerjasama regional. Pada bulan Juli 1967, lima negara ini bertemu di Bangkok dan setuju untuk mendirikan ASEAN. Pada 8 Agustus 1967, mereka menandatangani Deklarasi Bangkok untuk menciptakan ASEAN.

Malaysia adalah anggota lain dari pemrakarsa ASEAN. Pada bulan Mei 1967, Malaysia mengusulkan penandatanganan perjanjian bersama yang akan meningkatkan kerjasama regional. Pada bulan Juli 1967, Malaysia bertemu dengan empat negara lain di Bangkok dan menandatangani Deklarasi Bangkok. Sejak saat itu, Malaysia telah menjadi salah satu pendiri ASEAN.

Singapura juga ikut serta dalam mendirikan ASEAN. Pada bulan Mei 1967, Singapura mengirimkan surat kepada empat negara lain untuk mengusulkan pembentukan kesepakatan bersama yang akan meningkatkan kerjasama regional. Pada bulan Juli 1967, Singapura bertemu dengan empat negara lain di Bangkok dan menandatangani Deklarasi Bangkok. Sejak saat itu, Singapura telah menjadi salah satu pendiri ASEAN.

Filipina adalah anggota lain dari pemrakarsa ASEAN. Pada bulan Mei 1967, Filipina mengirimkan surat kepada empat negara lain untuk mengusulkan pembentukan kesepakatan bersama yang akan meningkatkan kerjasama regional. Pada bulan Juli 1967, Filipina bertemu dengan empat negara lain di Bangkok dan menandatangani Deklarasi Bangkok. Sejak saat itu, Filipina telah menjadi salah satu pendiri ASEAN.

Baca Juga :  Jelaskan Perbedaan Antara Data Informasi Dan Pengetahuan

Thailand adalah negara pemrakarsa ASEAN terakhir. Pada bulan Mei 1967, Thailand mengirimkan surat kepada empat negara lain untuk mengusulkan pembentukan kesepakatan bersama yang akan meningkatkan kerjasama regional. Pada bulan Juli 1967, Thailand bertemu dengan empat negara lain di Bangkok dan menandatangani Deklarasi Bangkok. Sejak saat itu, Thailand telah menjadi salah satu pendiri ASEAN.

Mereka dikenal sebagai pemrakarsa ASEAN yang telah menandatangani Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967. Lima negara ini telah berkontribusi untuk mendirikan ASEAN dan meningkatkan kerjasama regional di kawasan Asia Tenggara. Sekarang, ASEAN telah berkembang menjadi organisasi internasional yang melibatkan 10 anggota dengan berbagai program dan kegiatan yang telah membawa manfaat bagi negara-negara anggotanya.

– Selain Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina, Brunei Darussalam dan Vietnam juga bergabung dengan Asean pada tahun 1995.

Asean atau Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara adalah organisasi internasional yang didirikan oleh Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina pada tanggal 8 Agustus 1967. Tujuan dari Asean adalah untuk meningkatkan kerjasama antarnegara di kawasan dan mempromosikan kepentingan kawasan. Selain itu, Asean diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan keharmonisan dan kedamaian di kawasan.

Asean diketahui telah mengalami pertumbuhan yang signifikan selama lebih dari 50 tahun. Sementara empat negara pendiri Asean telah bergabung pada tahun 1967, Brunei Darussalam dan Vietnam telah bergabung pada tahun 1995. Dengan bergabungnya Brunei Darussalam dan Vietnam ke Asean, jumlah negara yang terlibat dalam organisasi ini menjadi enam negara.

Bergabungnya Brunei Darussalam dan Vietnam ke Asean menjadi momen penting dalam sejarah organisasi. Selama bergabung dengan Asean, kedua negara telah mendapatkan banyak manfaat. Salah satu manfaat utama dari bergabung dengan Asean adalah kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam regionalisme di kawasan. Regionalisme ini mencakup berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, dan sosial.

Selain itu, bergabungnya Brunei Darussalam dan Vietnam ke Asean juga menjadikan organisasi ini lebih kuat dan berdaya saing. Dengan adanya kedua negara ini, Asean memiliki lebih banyak sumber daya, kemampuan, dan kemampuan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Selain itu, dengan bergabungnya kedua negara ini, Asean dapat meningkatkan kerjasama dan solidaritas antarnegara di kawasan.

Bersamaan dengan bergabungnya Brunei Darussalam dan Vietnam ke Asean, organisasi ini juga memperluas jangkauannya di luar kawasan Asia Tenggara. Ini menyebabkan Asean menjadi lebih terbuka dan mendapatkan pengakuan internasional.

Kesimpulannya, bergabungnya Brunei Darussalam dan Vietnam ke Asean telah memberikan manfaat besar bagi kedua negara. Selain itu, hal ini juga telah menjadikan Asean lebih kuat dan berdaya saing, memperluas jangkauannya, dan mendapatkan pengakuan internasional. Maka dari itu, bergabungnya Brunei Darussalam dan Vietnam ke Asean adalah keputusan yang tepat dan bermanfaat bagi kedua negara.

– Pemrakarsa Asean telah memberikan sumber daya manusia dan finansial yang diperlukan untuk membangun kerangka kerja Asean.

Pemrakarsa Asean adalah lima negara yang berpartisipasi aktif dalam pendirian dan pembentukan Asean. Negara-negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pemrakarsa ASEAN merupakan fondasi dan dasar utama dari ASEAN sebagai organisasi regional. Mereka berupaya untuk menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif bagi negara lain di wilayah Asia Tenggara untuk bergabung dalam organisasi ini.

Pemrakarsa Asean telah memberikan sumber daya manusia dan finansial yang diperlukan untuk membangun kerangka kerja ASEAN. Mereka telah bekerja sama untuk menciptakan suasana yang kondusif, meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, menghormati persamaan, menghormati kedaulatan, dan memelihara perdamaian.

Mereka juga telah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mencapai tujuan ASEAN yang lebih luas. Salah satu aspek yang paling penting adalah melindungi hak asasi manusia dan mempromosikan demokrasi di wilayah Asia Tenggara. Pemrakarsa ASEAN juga telah menetapkan berbagai mekanisme untuk meningkatkan kerjasama regional, seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan ASEAN Regional Forum (ARF).

Pemrakarsa Asean telah meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, dengan membuat berbagai kebijakan untuk meningkatkan investasi, perdagangan, dan kegiatan ekonomi lainnya. Mereka juga telah menciptakan mekanisme untuk menangani masalah keamanan, seperti penanganan konflik, pemberantasan kejahatan, dan penanganan bencana.

Pemrakarsa Asean telah mencapai banyak hal sejak berdirinya ASEAN. Mereka telah memberikan banyak sumber daya manusia dan finansial untuk membangun kerangka kerja ASEAN. Mereka telah bekerja sama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, menghormati persamaan, menghormati kedaulatan, dan memelihara perdamaian di wilayah Asia Tenggara. Dengan komitmen dan usaha yang kuat dari pemrakarsa ASEAN, ASEAN telah menjadi organisasi regional yang efektif dan mampu menangani berbagai masalah di wilayah Asia Tenggara.

– Mereka juga telah mempromosikan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ini, dan meningkatkan hubungan budaya antarnegara.

Kerjasama Ekonomi dan Politik di Kawasan ASEAN

ASEAN (Kesatuan Bangsa Asia Tenggara) adalah sebuah organisasi regional yang didirikan pada tahun 1967. Negara-negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Brunei. Pada tahun 1995, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar (Burma) bergabung dengan ASEAN. Seluruh negara-negara ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ini dan mempromosikan hubungan budaya antarnegara.

Baca Juga :  Bagaimana Cara Melakukan Gerakan Menarik Dua Tangan

Indonesia, Malaysia, dan Singapura adalah pendiri utama ASEAN. Mereka juga berperan penting dalam mempromosikan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ASEAN. Indonesia adalah negara terbesar di ASEAN dan memiliki salah satu ekonomi terbesar di kawasan ini. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara yang memiliki jumlah populasi terbesar. Indonesia telah menjadi pemimpin dalam mempromosikan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ini. Indonesia telah mengadopsi beberapa kebijakan yang secara langsung mempromosikan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan.

Selain Indonesia, Malaysia dan Singapura juga telah berkontribusi dalam mempromosikan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ini. Kedua negara telah menjadi model untuk negara-negara lain di kawasan dalam hal pengembangan ekonomi dan politik. Malaysia telah menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal pengembangan industri teknologi tinggi dan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. Singapura, di sisi lain, telah menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal pengembangan politik dan pengembangan kerjasama ekonomi.

Selain ketiga negara pendiri utama ASEAN, Thailand, Filipina, dan Brunei juga telah berperan penting dalam mempromosikan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ini. Thailand telah menjadi salah satu contoh paling berhasil dalam hal pengembangan ekonomi dan politik di kawasan ini. Negara ini telah menjadi pemimpin dalam hal pengembangan sektor keuangan dan pariwisata. Selain itu, Thailand juga telah menjadi salah satu contoh terbaik dalam hal pengembangan politik di kawasan ini.

Filipina dan Brunei juga telah berperan penting dalam mempromosikan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ini. Filipina telah menjadi salah satu contoh terbaik dalam hal pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan pengembangan sektor jasa. Selain itu, Filipina juga telah menjadi salah satu contoh terbaik dalam hal pengembangan politik di kawasan ini. Brunei, di sisi lain, telah menjadi salah satu contoh terbaik dalam hal pengembangan sektor keuangan dan pariwisata.

Semua negara-negara ASEAN telah berkontribusi dalam mempromosikan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ini. Mereka juga telah mempromosikan kerjasama ekonomi dan politik di kawasan ini, dan meningkatkan hubungan budaya antarnegara. Hubungan budaya yang lebih baik antarnegara telah membuat perekonomian kawasan ini lebih maju dan lebih kompetitif. Hal ini telah membantu negara-negara ASEAN dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

– Negara-negara pemrakarsa Asean adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Asean adalah organisasi regional yang beranggotakan 10 negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, Myanmar, Brunei, dan Kamboja. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 dengan tujuan untuk mencapai kestabilan politik dan ekonomi regional. Pemrakarsa Asean adalah negara-negara yang menandatangani Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Deklarasi ini menyatakan bahwa tujuan dari Asean adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di kawasan Asia Tenggara melalui kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Negara-negara pemrakarsa Asean adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Indonesia adalah negara yang menjadi inisiator Asean. Pada tanggal 24 Februari 1966, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina menandatangani Deklarasi Manila, yang menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dalam mencapai kestabilan politik dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara ini kemudian menandatangani Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967, yang menyatakan bahwa mereka akan bergabung untuk membentuk Asean.

Asean memiliki banyak tujuan, namun tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara melalui kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Sebagai bagian dari tujuan tersebut, Asean telah mencapai beberapa prestasi penting, seperti penciptaan Zona Ekonomi Asean (AEC) pada tahun 2015, yang menyatakan bahwa negara-negara anggotanya akan bekerja sama untuk menciptakan pasar tunggal dan ekonomi yang terintegrasi.

Asean juga telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan hubungan antarnegara di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara anggotanya menandatangani berbagai kesepakatan, seperti Kesepakatan Perdagangan Bebas Asean (AFTA) pada tahun 1992, yang menyatakan bahwa negara-negara anggotanya akan mengurangi tarif impor untuk produk-produk yang diproduksi di kawasan Asia Tenggara.

Negara-negara pemrakarsa Asean telah menjadi motor utama untuk mempromosikan kerja sama di kawasan Asia Tenggara. Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina telah berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kerja sama antarnegara dan membangun komunitas yang kuat di kawasan Asia Tenggara. Mereka juga telah berkontribusi secara signifikan dalam mempromosikan kerja sama antarnegara di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Asean telah berkembang menjadi salah satu organisasi regional terkuat di dunia. Organisasi ini telah berhasil mencapai banyak tujuan dan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara pemrakarsa Asean, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina, telah berkontribusi secara signifikan untuk mencapai tujuan Asean.

Tinggalkan komentar