Perbedaan Oop Dan Terstruktur –
Perbedaan antara Object Oriented Programming (OOP) dan Structured Programming (SP) atau yang juga disebut dengan Terstruktur Programming (TP) cukup besar. Pada dasarnya, OOP difokuskan pada abstraksi data yang menyediakan struktur untuk mengatur dan memanipulasi informasi. Sementara itu, TP bertumpu pada algoritma yang sangat berfokus pada logika dan proses pemrograman.
OOP menggunakan paradigma berorientasi objek sehingga program menjadi fleksibel, tersusun dengan baik, dapat dipelihara dengan mudah, dan menyediakan kerangka kerja yang dapat digunakan secara berulang. Dengan OOP, sebuah objek didefinisikan sebagai satu kesatuan logis yang menggabungkan data dan fungsionalitas. Objek memiliki properti yang mengacu pada data yang tersimpan dalam memori dan metode yang mengacu pada fungsi yang dilakukan oleh objek. Selain itu, OOP juga memungkinkan pengembang untuk menggunakan reusability, inheritance, dan polymorphism.
Sedangkan TP menggunakan pendekatan berbasis prosedur yang menyederhanakan implementasi sebuah program. Dengan TP, program yang ditulis dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut subrutin, prosedur, atau fungsi. Dengan demikian, setiap subrutin hanya ditulis sekali dan dapat dipanggil berulang kali tanpa harus menulis ulang. Pemrograman terstruktur juga memungkinkan pengembang untuk memecahkan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mengelola kompleksitas dengan lebih baik.
Kesimpulannya, OOP dan TP memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal cara mereka menyelesaikan masalah. OOP mengutamakan abstraksi data dan reusability, sementara TP lebih berfokus pada algoritma dan prosedur.
Penjelasan Lengkap: Perbedaan Oop Dan Terstruktur
1. OOP mengutamakan abstraksi data dan reusability, sementara TP lebih berfokus pada algoritma dan prosedur.
Object Oriented Programming (OOP) adalah paradigma pemrograman yang berfokus pada abstraksi data dan reusability. Itu berarti bahwa kode dapat diabstraksi ke tingkat yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan kembali dalam berbagai kontekst. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk membuat aplikasi yang kompleks dan modular. OOP juga fokus pada pengembangan objek yang berisi data dan kode yang berhubungan dengan data. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk mengubah kode dan data tanpa harus menulis ulang seluruh aplikasi.
Sedangkan Structured Programming (TP) lebih berfokus pada algoritma dan prosedur. Hal ini berarti bahwa kode ditulis dalam bentuk serangkaian instruksi yang menggambarkan tata cara melakukan operasi tertentu. Algoritma dan prosedur membuatnya lebih mudah untuk mengimplementasikan logika yang kompleks dalam aplikasi. Namun, struktur pemrograman tidak mengutamakan abstraksi data dan reusability yang dimiliki oleh OOP. Oleh karena itu, struktur pemrograman membutuhkan lebih banyak kode untuk melakukan tugas yang sama.
Kesimpulannya, OOP mengutamakan abstraksi data dan reusability, sementara TP lebih berfokus pada algoritma dan prosedur. Ini membuat OOP lebih mudah untuk membuat aplikasi yang kompleks dan modular. Sedangkan TP memungkinkan pengembangan logika yang kompleks, namun membutuhkan lebih banyak kode untuk melakukan tugas yang sama.
2. OOP memiliki paradigma berorientasi objek sehingga program menjadi fleksibel, tersusun dengan baik, dapat dipelihara dengan mudah, dan menyediakan kerangka kerja yang dapat digunakan secara berulang.
OOP (Oriented Object Programming) adalah paradigma pemrograman yang menggunakan objek sebagai inti dari sistem. OOP menganggap program sebagai beberapa objek yang berinteraksi, bukan sekadar urutan instruksi. Setiap objek memiliki kelas dan metode yang memberi akses ke properti obyek. Hal ini membuat program lebih fleksibel, tersusun dengan baik, dan mudah dipelihara.
OOP memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan pemrograman terstruktur. Satu-satunya cara untuk menyusun program adalah menggunakan pemrograman terstruktur. Di sisi lain, OOP memungkinkan Anda untuk menyusun program menggunakan berbagai cara. Dengan OOP, Anda dapat menggunakan berbagai konsep untuk menyusun program, seperti pewarisan, abstraksi, polimorfisme, dan lainnya.
Kerangka kerja yang disediakan oleh OOP juga sangat berguna. Anda dapat dengan mudah menggunakan kerangka kerja untuk menyusun program secara berulang. Ini memungkinkan Anda untuk menggunakan kode yang sudah ada untuk membuat aplikasi baru. Ini membuat pengembangan lebih efisien dan cepat.
OOP juga memungkinkan Anda untuk membuat kode yang lebih bersih dan tersusun dengan baik. Anda dapat menggunakan objek dan metode untuk membuat kode yang mudah dibaca dan dikelola. Ini membuat program lebih mudah dipelihara dan ditingkatkan.
Kesimpulannya, OOP memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan pemrograman terstruktur. OOP memungkinkan Anda untuk membangun program yang fleksibel, tersusun dengan baik, dan mudah dipelihara dengan menggunakan kerangka kerja yang dapat digunakan secara berulang.
3. Dengan OOP, sebuah objek didefinisikan sebagai satu kesatuan logis yang menggabungkan data dan fungsionalitas.
OOP (Object Oriented Programming) adalah suatu gaya pemrograman yang berfokus pada abstraksi objek daripada proses. Sebuah objek didefinisikan sebagai satu kesatuan logis yang menggabungkan data dan fungsionalitas. Dengan OOP, proses pemrograman menjadi lebih intuitif dan memungkinkan programmer untuk menangani objek secara langsung.
Data dalam objek dapat disimpan dalam variabel yang disebut atribut. Atribut dapat berupa variabel-variabel yang berisi informasi tentang objek. Fungsionalitas dari objek adalah perilaku yang dapat dilakukan oleh objek tersebut. Fungsionalitas dalam OOP disebut dengan method.
Keuntungan dari OOP adalah programmer dapat dengan mudah membangun aplikasi yang kompleks dengan menggunakan konsep-konsep seperti pewarisan, polimorfisme, abstraksi, dan encapusulasi. Dengan pewarisan, programmer dapat membuat objek yang mewarisi sifat dan perilaku dari objek lain. Polimorfisme memungkinkan programmer untuk menggunakan objek dengan cara yang sama meskipun mereka mungkin memiliki sifat dan perilaku yang berbeda. Abstraksi memungkinkan programmer untuk mengacu pada objek tanpa mengetahui bagaimana objek tersebut benar-benar dibuat. Enkapsulasi adalah proses menyembunyikan implementasi dari objek kepada code lain.
Sedangkan Terstruktur adalah suatu gaya pemrograman yang berfokus pada proses. Tujuan utama dari cara ini adalah untuk memecahkan masalah menjadi langkah-langkah yang lebih kecil yang dapat diimplementasikan dengan mudah. Dengan Terstruktur, programmer harus memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih terstruktur, seperti loop, kondisi, dan proses.
Perbedaan antara OOP dan Terstruktur adalah OOP berfokus pada abstraksi objek sementara Terstruktur berfokus pada proses. Dengan OOP, programmer dapat menggunakan konsep-konsep seperti pewarisan, polimorfisme, abstraksi, dan enkapsulasi untuk membangun aplikasi yang lebih kompleks. Dengan Terstruktur, programmer harus memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih terstruktur.
4. TP menggunakan pendekatan berbasis prosedur yang menyederhanakan implementasi sebuah program.
Pendekatan berbasis prosedur adalah cara yang digunakan oleh pemrograman terstruktur untuk menyederhanakan implementasi sebuah program. Pendekatan ini menggunakan berbagai prosedur yang dapat disebut dengan kode yang dapat dipanggil dan dieksekusi berulang kali. Perbedaan antara OOP dan Terstruktur pada pendekatan berbasis prosedur adalah bahwa OOP menggunakan konsep abstraksi, modularitas, dan hierarki, sedangkan pemrograman terstruktur tidak.
Konsep abstraksi adalah konsep yang menyederhanakan implementasi sebuah program dengan memisahkan antara fungsi logis dan data. Dengan menggunakan konsep ini, program dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dipelihara. Modularitas adalah konsep yang memungkinkan programmer untuk membuat modul yang bisa diakses oleh program lain. Dengan menggunakan modul ini, programmer dapat dengan mudah membuat kode yang dapat dipanggil dan dieksekusi berulang kali. Hierarki menggunakan konsep yang membagi program menjadi unit yang lebih kecil. Konsep ini membantu programmer untuk dengan mudah mengatur tingkatan antara data dan fungsi.
Oleh karena itu, dengan menggunakan pendekatan berbasis prosedur, pemrograman terstruktur dapat menyederhanakan implementasi sebuah program. Sedangkan pemrograman berorientasi objek menggunakan konsep abstraksi, modularitas, dan hierarki untuk menyederhanakan implementasi sebuah program.
5. Dengan TP, program yang ditulis dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut subrutin, prosedur, atau fungsi.
Dengan Teknik Pemrograman Terstruktur (TP), program yang ditulis dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut subrutin, prosedur, atau fungsi. Subrutin atau fungsi adalah blok kode yang memiliki masukan dan keluaran yang ditugaskan untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Subrutin atau fungsi dapat berisi beberapa baris kode, bahkan ribuan baris kode. Subrutin atau fungsi dapat dipanggil secara berulang kali dalam program utama. Dengan menggunakan teknik pemrograman terstruktur, setiap subrutin, prosedur, atau fungsi dapat dikompilasi dan dimasukkan ke dalam program utama setelah ditulis.
Perbedaan utama antara Teknik Pemrograman Terstruktur dan Pemrograman Berorientasi Objek adalah bagaimana setiap kode ditulis. Pemrograman Berorientasi Objek menggunakan konsep objek, yang merupakan kombinasi dari data dan perilaku yang terkait dengan data tersebut. Objek ini memiliki atribut dan metode yang dapat digunakan untuk mengakses dan mengubah data dalam objek. Setiap objek tersebut dapat dipanggil dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Selain itu, OOP dapat membantu programmer membuat kode yang dapat dimodifikasi dan digunakan kembali dalam aplikasi lain.
Dengan Pemrograman Berorientasi Objek, programmer dapat membuat kode dengan lebih mudah karena programmer dapat menggunakan objek yang telah dibuat untuk menyelesaikan masalah. Programmer juga dapat menggunakan konsep pewarisan untuk menulis kode yang lebih efisien dan efektif. Dengan konsep pewarisan ini, programmer dapat menggunakan kode yang sama untuk berbagai objek, sehingga programmer tidak perlu menulis ulang kode untuk setiap objek.
Jadi, Teknik Pemrograman Terstruktur dan Pemrograman Berorientasi Objek memiliki perbedaan utama dalam bagaimana programmer menulis kode. Teknik Pemrograman Terstruktur menggunakan subrutin, prosedur, atau fungsi, sedangkan Pemrograman Berorientasi Objek menggunakan objek, atribut, dan metode.
6. OOP dan TP memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal cara mereka menyelesaikan masalah.
OOP (Object Oriented Programming) dan TP (Terstruktur Programming) adalah dua paradigma pemrograman yang berbeda. OOP berpusat pada pemrograman berbasis objek, sementara TP berpusat pada pemrograman berbasis prosedur. Perbedaan utama antara kedua paradigma ini adalah cara mereka menyelesaikan masalah.
OOP menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep pemrograman berbasis objek. Ini berarti bahwa masalah dapat diselesaikan dengan membuat objek yang terdiri dari data dan perilaku. Objek ini dapat diinstruksikan untuk menyelesaikan masalah tertentu dan mengubah perilakunya sesuai dengan masalah yang dihadapi. OOP juga menggunakan konsep abstraksi untuk menyederhanakan persoalan yang rumit dan membuatnya lebih mudah untuk dimengerti.
Sementara itu, TP menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep pemrograman berbasis prosedur. Ini berarti bahwa masalah diselesaikan dengan menulis sekumpulan instruksi yang harus diikuti secara berurutan agar masalah dapat diselesaikan. Tidak ada konsep abstraksi dalam TP, sehingga setiap masalah harus ditulis ke dalam kode yang mudah dimengerti dan dijalankan.
Kesimpulannya, OOP dan TP memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal cara mereka menyelesaikan masalah. OOP menggunakan konsep pemrograman berbasis objek dan abstraksi untuk menyelesaikan masalah, sementara TP menggunakan konsep pemrograman berbasis prosedur tanpa abstraksi.