Perbedaan Galvanis Dan Galvalum

Perbedaan Galvanis Dan Galvalum –

Galvanis dan Galvalum keduanya merupakan material logam yang dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi mulai dari konstruksi bangunan hingga pembuatan alat-alat industri. Walaupun keduanya berasal dari logam, keduanya berbeda dari segi komposisi, proses pembuatan, serta aplikasinya.

Komposisi yang berbeda merupakan faktor utama yang membedakan keduanya. Galvanis dibuat dari logam berkarbon, seperti besi, yang dicampur dengan lapisan nikel dan zink. Ini memberikan ketahanan korosi yang baik. Sementara Galvalum dibuat dari logam aluminium yang dicampur dengan lapisan nikel dan zink. Kombinasi ini membuat Galvalum lebih kuat dan berat daripada Galvanis.

Proses pembuatan juga cukup berbeda. Proses galvanisasi adalah proses yang digunakan untuk membuat Galvanis. Proses ini melibatkan penyemaian logam berkarbon dengan lapisan zink untuk membentuk material yang tahan korosi. Sementara pembuatan Galvalum melibatkan penyemaian aluminium dengan lapisan zink dan nikel. Proses ini memberikan ketahanan korosi yang lebih baik daripada proses galvanisasi.

Selain itu, aplikasinya juga berbeda. Galvanis biasanya digunakan untuk konstruksi bangunan, pipa, serta bahan untuk mesin, karena ketahanan korosi yang baik. Sementara Galvalum biasanya digunakan dalam pekerjaan arsitektur, karena kombinasi yang kuat dan berat.

Jadi, Galvanis dan Galvalum memiliki beberapa perbedaan utama, seperti komposisi, proses pembuatan, dan aplikasi. Ini menjadikan keduanya cocok untuk berbagai keperluan mulai dari konstruksi bangunan hingga pembuatan alat industri. Namun, keduanya memiliki satu hal yang sama, yaitu ketahanan korosi yang baik. Oleh karena itu, pilihan bergantung pada aplikasi dan tujuan yang diharapkan.

Penjelasan Lengkap: Perbedaan Galvanis Dan Galvalum

1. Galvanis dan Galvalum keduanya berasal dari logam, tetapi memiliki komposisi yang berbeda.

Galvanis dan Galvalum adalah dua jenis logam yang berbeda. Keduanya terutama digunakan untuk aplikasi konstruksi, tetapi memiliki komposisi yang berbeda. Galvanis terbuat dari campuran besi dan karbon, sedangkan Galvalum terbuat dari campuran aluminium dan zink.

Galvanis diproses dengan cara dicelupkan dalam larutan klorida, diikuti dengan pengerasan dan pengawetan. Proses ini membentuk lapisan pelindung yang kuat yang disebut sebagai galvanisasi. Lapisan ini melindungi logam dari korosi, jadi ini dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produksi barang-barang yang akan digunakan untuk jangka waktu yang lama, seperti besi cor.

Galvalum diproses dengan mengecat logam dengan campuran aluminium dan zink. Proses ini disebut “pengecatan galvalum” dan membentuk lapisan pelindung yang kuat yang melindungi logam dari korosi. Ini juga membuat logam lebih kuat dan tahan lama. Lapisan ini dapat mencegah banyak masalah, seperti hilangnya warna, korosi, dan bahkan retakan.

Kedua logam ini memiliki komposisi yang berbeda, tetapi keduanya dapat digunakan untuk aplikasi konstruksi. Galvanis memiliki lapisan pelindung yang lebih kuat dan tahan lama, sementara Galvalum memiliki lapisan pelindung yang lebih kuat dan tahan lama. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pemilihan bergantung pada tujuan dan kebutuhan pengguna.

2. Proses pembuatan Galvanis melibatkan penyemaian logam berkarbon dengan lapisan zink, sementara Galvalum melibatkan penyemaian aluminium dengan lapisan zink dan nikel.

Perbedaan antara Galvanis dan Galvalum terletak pada proses pembuatannya. Galvanis terbuat dari logam berkarbon yang dicelup ke dalam larutan zink cair. Logam ini akan melekat pada zink, membentuk lapisan zink yang mengandung karbon. Lapisan zink ini akan mengikat logam berkarbon dan melindunginya dari korosi. Galvalum, di sisi lain, dibuat dengan menyemai logam aluminium dengan lapisan zink dan nikel. Aluminium dan nikel akan bersatu dengan zink untuk membentuk lapisan yang kuat dan tahan lama. Lapisan ini akan menjaga aluminium dari kontak dengan oksigen dan mengurangi risiko korosi.

Baca Juga :  Bagaimana Perusahaan Dapat Menarik Sekaligus Mempertahankan Pelanggan

Karena Galvalum menggunakan aluminium, ini jauh lebih lembut daripada Galvanis. Galvanis juga akan lebih tahan terhadap korosi daripada Galvalum. Namun, Galvalum jauh lebih tahan terhadap panas daripada Galvanis, yang membuatnya lebih banyak digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan tingkat panas yang tinggi. Kedua jenis penyemaian juga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk dalam industri otomotif, pembuatan alat, dan lain-lain.

3. Aplikasi Galvanis biasanya digunakan untuk konstruksi bangunan, pipa, dan bahan untuk mesin, sedangkan Galvalum biasanya digunakan untuk pekerjaan arsitektur.

Galvanis dan Galvalum adalah dua material yang berbeda yang sering digunakan untuk berbagai aplikasi, dan keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Galvanis adalah bahan yang dibuat dengan cara menyalut logam berbasis besi dengan lapisan asam zinc. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan logam terhadap oksidasi dan karat. Di luar itu, bahan ini juga memiliki sifat tahan lama dan tahan terhadap korosi. Oleh karena itu, banyak digunakan untuk konstruksi bangunan, pipa, dan sebagai bahan untuk mesin.

Galvalum, di sisi lain, adalah bahan yang terbuat dari lapisan asam aluminium dan zinc yang disalut dengan proses penyalutan. Ini membuat bahan ini lebih tahan lama dan tahan terhadap korosi dibandingkan galvanis. Di samping itu, bahan ini juga bersifat non-magnetik dan tahan terhadap cuaca. Ini membuatnya ideal untuk aplikasi arsitektur, seperti pengelasan atap, kolom, dan berbagai peralatan lainnya.

Jadi, meskipun galvanis dan Galvalum dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, mereka memiliki karakteristik unik yang membuat mereka lebih cocok untuk jenis aplikasi tertentu. Aplikasi Galvanis biasanya digunakan untuk konstruksi bangunan, pipa, dan bahan untuk mesin, sedangkan Galvalum biasanya digunakan untuk pekerjaan arsitektur.

Baca Juga :  Perbedaan Paid Promote Dan Endorse

4. Keduanya memiliki ketahanan korosi yang baik.

Ketahanan korosi merupakan salah satu faktor utama dalam pemilihan material untuk berbagai macam aplikasi. Galvanis dan Galvalum adalah dua material logam yang banyak digunakan karena memiliki ketahanan korosi yang baik. Keduanya juga menjadi pilihan yang populer untuk mengatasi masalah korosi pada berbagai proyek konstruksi. Namun ada beberapa perbedaan penting antara keduanya.

Pertama, galvanis adalah logam yang dicelupkan dalam suhu tinggi dan cairan kimia yang disebut zink. Ini memberikan lapisan zink yang sangat ketat di permukaannya, yang memberikan perlindungan yang sangat baik terhadap korosi. Galvalum, di sisi lain, adalah logam yang dicelupkan dalam suhu rendah dan cairan kimia yang disebut aluminium. Lapisan aluminium yang dihasilkan ketika menggunakan Galvalum tidak seketat lapisan zink dari galvanis, yang berarti bahwa Galvalum mungkin tidak sekuat galvanis dalam hal perlindungan terhadap korosi.

Kedua, galvanis memiliki tekstur yang lebih halus daripada Galvalum. Ini memungkinkan aliran air lebih baik di permukaan galvanis daripada Galvalum, yang berarti bahwa permukaan galvanis memiliki perlindungan lebih baik terhadap korosi.

Ketiga, galvanis biasanya lebih mahal daripada Galvalum, terutama ketika digunakan untuk aplikasi konstruksi. Hal ini disebabkan oleh biaya lebih tinggi yang dibutuhkan untuk memproduksi galvanis dibandingkan Galvalum.

Keempat, meskipun keduanya memiliki ketahanan korosi yang baik, Galvalum dapat mengalami korosi jika terpapar secara terus-menerus ke lingkungan berbasis air atau udara yang lembab. Oleh karena itu, Galvalum biasanya tidak direkomendasikan untuk aplikasi yang berada di lokasi berbasis air atau udara lembab.

Tinggalkan komentar