Pengertian Sublimasi dan Contohnya (Pembahasan Lengkap)

Sublimasi adalah perubahan wujud dari padat menjadi gas tanpa dicairkan terlebih dahulu. Contoh sublimasi antara lain adalah es yang menguap seketika tanpa mencair terlebih dahulu.

Pengertian Sublimasi dan Contohnya
Pengertian Sublimasi dan Contohnya

Benda dan zat di bawah tekanan normal umumnya memiliki tiga bentuk berbeda pada suhu berbeda. Dalam hal ini keadaan massa diperlukan untuk transisi dari padat ke gas. Namun lama kelamaan bentuknya bisa langsung berubah menjadi gas tanpa meleleh.

Pada artikel dibawah ini kita akan membahas secara lengkap tentang sublimasi beserta contohnya, jadi simak baik-baik ya.

Pengertian Sublimasi

Sublimasi adalah salah satu proses fisik dimana suatu zat padat berubah menjadi cairan tanpa melalui proses pemanasan. Proses ini terjadi ketika suhu dan tekanan suatu zat padat berubah secara drastis. Proses ini terjadi dengan cara zat padat melepaskan molekulnya ke dalam fase gas tanpa melewati fase cair.

Sublimasi biasanya terjadi pada substansi kimia yang memiliki titik lebur yang rendah sehingga dapat melepaskan molekulnya ke dalam fase gas tanpa melewati fase cair. Contohnya adalah naphthalene, camphor, dan ammonium klorida.

Sublimasi banyak digunakan dalam industri farmasi, industri tekstil, dan lainnya. Di industri farmasi, sublimasi digunakan untuk memisahkan komponen yang berbeda dari campuran padat. Di industri tekstil, sublimasi digunakan untuk mencetak gambar dan desain khusus pada tekstil.

Sublimasi juga digunakan dalam proses pemurnian yang disebut sublimasi vakum. Proses ini melibatkan penggunaan vakum untuk memisahkan komponen yang berbeda dari campuran padat dengan cara menguapkan semua komponen yang tidak diinginkan.

Biasanya, proses sublimasi membutuhkan suhu dan tekanan yang tinggi. Namun, ada kasus dimana proses sublimasi dapat berlangsung pada suhu dan tekanan normal. Dalam kasus ini, proses ini disebut sublimasi spontan.

Prinsip Kerja Sublimasi

Sublimasi adalah proses ketika suatu zat berubah dari cair ke gas tanpa melewati fase cair. Ini berbeda dari evaporasi, di mana zat berubah dari cair ke gas melalui fase cair.

Prinsip kerja sublimasi adalah bahwa bahan kimia yang diperlakukan dengan suhu yang tepat akan menguap tanpa melewati fase cair. Prinsip kerja ini berlaku untuk bahan kimia tertentu yang dikenal sebagai zat sublimasi. Zat sublimasi yang paling umum adalah karbon dioksida, namun banyak zat lainnya juga dapat sublimasi.

Secara teori, proses sublimasi dimulai dengan suhu tertentu (di bawah titik didih) yang menyebabkan partikel bahan kimia untuk melepaskan energi dan mulai menguap. Saat ini, partikel bahan kimia tersebut berada dalam fase gas, tetapi ia masih berada di bawah tekanan atmosfer yang sama dengan ketika zat tersebut masih berada dalam fase cair.

Baca Juga :  Apa Yang Dimaksud Firewall Dan Sebutkan Jenis Jenis Firewall

Ketika partikel tersebut mulai mengembang, tekanan pada partikel berkurang, sehingga partikel tersebut memiliki energi lebih untuk bergerak lebih cepat dan meninggalkan zat yang berubah menjadi gas. Dalam proses ini, partikel bahan kimia tersebut dapat bergerak dengan cepat melalui udara dan menyebar ke seluruh ruangan.

Ketika proses sublimasi selesai, partikel bahan kimia yang telah berubah menjadi gas akan mengalami kondensasi saat bertemu dengan bagian lain dari udara. Kondensasi ini akan menyebabkan partikel bahan kimia tersebut untuk kembali ke fase cair dan mengembalikan zat ke bentuk asalnya.

Apa Tujuan Dari Sublimasi?

Tujuan dari proses sublimasi adalah untuk memisahkan senyawa-senyawa yang memiliki titik sublimasi yang berbeda. Proses ini digunakan dalam industri kimia untuk memisahkan senyawa-senyawa yang sulit dipisahkan dengan cara lain. Selain itu, sublimasi juga digunakan dalam aplikasi praktis, seperti pembuatan es krim, pembuatan sabun, dan cetak desain pada produk tekstil, keramik, plastik, logam, kertas, dan lainnya. Sublimasi juga digunakan dalam analisis kimia untuk mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi senyawa tertentu dalam sampel.

Proses Sublimasi

Sublimasi dibagi menjadi dua macam, yaitu sublimasi langsung dan sublimasi tidak langsung. Sublimasi langsung terjadi ketika suatu zat langsung berubah dari padat ke gas tanpa melewati fase cair. Sublimasi tidak langsung terjadi ketika zat melewati fase cair sebelum berubah menjadi gas.

Beberapa zat yang mengalami sublimasi adalah karbon dioksida, asam benzoat dan asam karboksilat. Sublimasi juga terjadi pada beberapa senyawa yang berbentuk padat, seperti asam nitrat, ammonium nitrat, campuran ammonium klorida dan kalium nitrat, dan campuran karbon dioksida dan ammonium sulfat.

Proses sublimasi digunakan untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak larut dalam air, seperti karbon dioksida dan asam benzoat. Proses ini juga digunakan untuk menghilangkan zat beracun dari bahan makanan, seperti nitrat dan nitrit. Proses sublimasi juga digunakan untuk menghilangkan bau yang tidak diinginkan dari bahan makanan, seperti asam karboksilat.

Cara Kerja Sublimasi

Sublimasi dapat terjadi ketika bahan padat dipanaskan hingga mencapai titik lebur dan titik didih. Titik lebur adalah titik di mana bahan padat berubah menjadi cair. Titik didih adalah titik di mana cairan berubah menjadi gas. Karena gas yang dihasilkan dari proses sublimasi tidak mengalami fase cair, maka bahan padat langsung berubah menjadi gas.

Proses sublimasi membutuhkan energi yang berasal dari panas. Energi panas digunakan untuk memecah ikatan antara molekul-molekul. Jika ikatan molekul telah terpecah, molekul yang terpecah dapat bergerak secara bebas dan menguap, menghasilkan gas. Proses ini dikenal sebagai sublimasi.

Sublimasi juga dapat terjadi ketika gas dipanaskan dan dimampatkan. Proses ini disebut sublimasi invers. Dengan proses ini, gas dipanaskan dan dimampatkan dengan tekanan yang lebih besar daripada tekanan atmosfer. Tekanan yang lebih besar ini dapat menyebabkan molekul-molekul bersatu kembali dan menyebabkan gas berubah menjadi benda padat.

Baca Juga :  Perbedaan Gecko Dan Tokek

Selain itu, sublimasi juga dapat terjadi melalui proses yang disebut sublimasi kimia. Dalam proses ini, bahan kimia yang dihasilkan melalui reaksi kimia berubah dari bentuk padat menjadi gas tanpa melewati tahap cair. Ini berarti bahwa reaksi kimia dapat menghasilkan gas tanpa menggunakan panas.

Sublimasi dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pemurnian bahan kimia, pengisian gas, dan pembuatan produk farmasi. Proses ini juga dapat digunakan untuk menghasilkan partikel padat yang bersih dan homogen dalam bentuk bubuk.

Syarat Pemisahan Campuran Dengan Metode Sublimasi

Syarat pemisahan campuran dengan metode sublimasi adalah sebagai berikut:

  1. Komponen campuran harus memiliki titik lebur yang berbeda, dimana salah satunya harus berupa gas di bawah tekanan atmosfer.
  2. Komponen campuran harus dapat disublimasi, yaitu dapat berubah dari cairan menjadi gas dan sebaliknya.
  3. Komponen campuran harus dapat dipisahkan dengan cara pengendapan atau filtrasi.
  4. Komponen campuran harus memiliki titik didih yang berbeda.
  5. Sublimasi harus dilakukan pada suhu yang rendah, yaitu antara 25-30 derajat celcius.
  6. Tekanan yang digunakan harus di bawah tekanan atmosfer.
  7. Suhu harus ditingkatkan secara bertahap, agar hasil yang diperoleh murni.

Dengan mengikuti syarat-syarat ini, campuran dapat dipisahkan dengan metode sublimasi. Proses ini dapat menghasilkan produk yang sangat murni dengan tingkat kemurnian yang tinggi.

Bahan-Bahan Yang Dapat Disublimasi

Beberapa bahan yang dapat disublimasi meliputi:

  • Nitrogen oksida (NO)
  • Karbon dioksida (CO2)
  • Amonia (NH3)
  • Arsin (AsH3)
  • Iodin (I2)
  • Klorin trifluorida (ClF3)
  • Seng trioksida (Sb2O3)
  • Tinta sublimasi
  • Zat kimia lainnya yang dapat mengalami perubahan fase padat-gas tanpa melalui fase cair.

Perlu diingat bahwa tidak semua bahan dapat disublimasi, tergantung pada kondisi suhu dan tekanan yang diterapkan. Beberapa bahan hanya dapat disublimasi pada kondisi suhu dan tekanan yang sangat tinggi.

Alat-Alat Sublimasi

Beberapa alat yang digunakan dalam proses sublimasi meliputi:

  • Oven sublimasi: digunakan untuk menaikkan suhu bahan yang akan disublimasi, seperti tinta padat atau bahan kimia lainnya.
  • Pengering sublimasi: digunakan untuk mengeringkan bahan yang telah disublimasi, seperti kertas atau kain.
  • Mesin press sublimasi: digunakan untuk menerapkan tinta padat atau bahan kimia lainnya ke bahan yang akan disublimasi, seperti kain atau plastik.
  • Alat pengukur suhu dan tekanan: digunakan untuk mengukur kondisi suhu dan tekanan yang diterapkan dalam proses sublimasi, seperti termometer, barometer atau manometer.
  • Alat pemotong: digunakan untuk memotong bahan yang telah disublimasi menjadi ukuran yang diinginkan.
  • Alat pemasangan: digunakan untuk memasang bahan yang telah disublimasi ke dalam produk akhir.
  • Timbangan
  • Gelas Kimia 100 mL
  • Batang Pengaduk
  • Kassa Asbes
  • Kaki Tiga
  • Spritus
  • Korek Api
  • Corong Penyaring
  • Kaca Arloji
  • Mortir dan Stamfer

Tips untuk menggunakan Sublimators Vakum

  1. Pastikan untuk memasang Sublimator Vakum dengan benar. Ini penting untuk memastikan bahwa alat ini dapat menghasilkan hasil yang optimal. Jika tidak dibenarkan, maka hasil yang dihasilkan oleh alat ini akan rendah.
  2. Gunakan bahan baku yang tepat. Sublimator vakum memerlukan bahan baku yang sesuai untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Gunakan bahan baku yang sesuai dengan jenis produk yang akan diproses.
  3. Pastikan bahwa anda menggunakan tekanan yang tepat. Setiap jenis produk memerlukan tekanan tersendiri. Gunakan tekanan yang sesuai dengan jenis produk yang akan diproses.
  4. Pastikan bahwa suhu kamar sudah sesuai dengan yang ditentukan. Suhu kamar yang tidak optimal dapat menyebabkan hasil yang tidak diinginkan. Untuk hasil yang optimal, pastikan bahwa suhu kamar sesuai dengan yang ditentukan.
  5. Pasang alat dengan benar. Pastikan bahwa alat terpasang dengan benar dan stabil. Jika tidak, maka hasil yang dihasilkan akan rendah.
  6. Pastikan untuk menggunakan bahan pelindung yang tepat. Gunakan bahan pelindung yang tepat untuk melindungi produk yang akan diproses.
  7. Pastikan untuk membersihkan alat secara berkala. Membersihkan alat secara berkala akan menjaga agar alat tetap berfungsi dengan baik.
  8. Pastikan bahwa anda menggunakan waktu yang tepat. Waktu yang tepat akan memastikan bahwa hasil yang dihasilkan oleh alat ini optimal.
  9. Pastikan untuk mengontrol alat dengan benar. Dengan mengontrol alat dengan baik, akan memastikan bahwa hasil yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
  10. Pastikan bahwa anda menggunakan bahan dan alat yang tepat. Gunakan bahan dan alat yang sesuai dengan produk yang akan diproses. Ini akan memastikan bahwa hasil yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
Baca Juga :  Perbedaan Fotografi Dan Fotografer

Contoh Sublimasi Dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh sublimasi dalam kehidupan sehari-hari meliputi:

  1. Pembekuan es: es yang dibiarkan di udara bebas akan mengalami sublimasi karena suhu di lingkungan cukup rendah untuk membekukan es, tetapi cukup tinggi untuk menyublimasikan es.
  2. Pembuatan es krim: proses pembuatan es krim menggunakan teknik sublimasi untuk menghasilkan es krim yang lembut dan lembut.
  3. Pembuatan noda pada pakaian: noda yang dibuat dari kristal garam atau es batu dapat mengalami sublimasi ketika dibawa ke dalam ruangan yang hangat.
  4. Pembuatan sabun: sabun dapat dibuat dengan menggunakan teknik sublimasi, di mana bahan-bahan padat diterapkan pada sabun, kemudian dipanaskan hingga menguap dan menempel pada sabun.
  5. Pembuatan plakat, tas, atau kaos: proses sublimasi digunakan untuk mencetak desain yang indah dan tahan lama pada plakat, tas, atau kaos.

Campuran Yang Dapat Dipisahkan Dengan Cara Sublimasi Adalah?

Campuran yang dapat dipisahkan dengan cara sublimasi adalah campuran yang terdiri dari senyawa yang dapat mengalami sublimasi. Misalnya, campuran yang terdiri dari garam dan kristal es batu dapat dipisahkan dengan cara sublimasi, karena garam akan mengalami sublimasi pada suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan es batu.

Sedangkan, campuran yang tidak dapat mengalami sublimasi seperti campuran minyak dan air tidak dapat dipisahkan dengan cara sublimasi.

Sekian pembahasan mengenai Pengertian Sublimasi dan Contohnya, semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar