Pengertian Continuous Improvement Adalah? Berikut Penjelasannya

Mengatasi perkembangan pasar yang cepat dan persaingan pasar yang ketat merupakan salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan. Bisnis harus melakukan Continuous Improvement agar tetap tangguh dan terus berinovasi. Apa itu Continuous Improvement? Simak petunjuk selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Continuous Improvement?

Pengertian Continuous Improvement Adalah?
Gambar Ilustrasi Dari : pixabay.com

Continuous improvement adalah proses terus-menerus memperbaiki suatu hal dengan tujuan meningkatkan kualitas, efisiensi, dan efektivitas. Continuous improvement berfokus pada perbaikan yang terus-menerus, bukan hanya sekali saja.

Dengan demikian, continuous improvement merupakan filosofi atau cara pandang yang menekankan pentingnya terus mencari cara untuk memperbaiki suatu hal, tidak peduli seberapa baik kondisinya saat ini.

Continuous improvement dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti bisnis, manufaktur, layanan, dan lain-lain. Continuous improvement biasanya dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau kelemahan yang ada, mencari solusi untuk mengatasinya, dan melakukan perubahan secara terus-menerus.

Continuous improvement juga biasanya didukung oleh sistem atau metode yang terstruktur, seperti metode Six Sigma atau Lean Management.

Manfaat Continuous Improvement

Manfaat continuous improvement dapat beragam tergantung pada apa yang diperbaiki atau ditingkatkan. Berikut ini beberapa manfaat continuous improvement yang umumnya dapat dirasakan:

  1. Meningkatkan efisiensi: Continuous improvement dapat membantu meningkatkan efisiensi dengan cara mengurangi waktu atau usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek.
  2. Meningkatkan efektivitas: Continuous improvement dapat membantu meningkatkan efektivitas dengan cara mengurangi kegagalan atau kerusakan, serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
  3. Meningkatkan kualitas: Continuous improvement dapat membantu meningkatkan kualitas suatu produk atau jasa dengan cara mengurangi cacat atau kecacatan, serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
  4. Meningkatkan keuntungan: Continuous improvement dapat membantu meningkatkan keuntungan dengan cara meningkatkan jumlah atau harga jual suatu produk atau jasa.
  5. Meningkatkan keselamatan: Continuous improvement dapat membantu meningkatkan keselamatan dengan cara mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan.
  6. Meningkatkan kenyamanan: Continuous improvement dapat membantu meningkatkan kenyamanan dengan cara meningkatkan kualitas lingkungan atau fasilitas.
  7. Meningkatkan kepuasan: Continuous improvement dapat membantu meningkatkan kepuasan dengan cara menyediakan layanan yang lebih baik atau meningkatkan kualitas hidup.
Baca Juga :  Marketing Communication Adalah

Konsep PDCA dalam Continuous Improvement

PDCA (Plan-Do-Check-Act) adalah sebuah konsep yang digunakan dalam proses continuous improvement. PDCA merupakan singkatan dari empat tahap yang harus dilalui dalam proses continuous improvement, yaitu:

1. Plan (Perencanaan)

Tahap pertama dalam proses PDCA adalah perencanaan, di mana permasalahan yang akan diatasi ditentukan dan solusi yang akan diterapkan diidentifikasi.

2. Do (Pelaksanaan)

Tahap kedua adalah pelaksanaan, di mana solusi yang telah direncanakan diterapkan secara nyata.

3. Check (Pemeriksaan)

Tahap ketiga adalah pemeriksaan, di mana hasil dari pelaksanaan dianalisis dan dicatat untuk dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan.

4. Act (Tindakan)

Tahap terakhir adalah tindakan, di mana perubahan atau perbaikan yang diperlukan dilakukan berdasarkan hasil dari pemeriksaan.

Dengan mengikuti konsep PDCA, proses continuous improvement dapat dilakukan secara terstruktur dan sistematis, sehingga dapat membantu mencapai hasil yang lebih baik.

Perbedaan Continual Dan Continuous Improvement

Continual improvement dan continuous improvement adalah dua konsep yang sering digunakan dalam proses perbaikan atau peningkatan suatu hal. Namun, kedua konsep tersebut memiliki perbedaan mendasar. Berikut ini adalah perbedaan antara continual improvement dan continuous improvement:

1. Periode waktu

Continual improvement merujuk pada proses perbaikan yang dilakukan secara teratur, namun tidak secara terus-menerus. Sebaliknya, continuous improvement merujuk pada proses perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus, tanpa terputus.

2. Fokus

Continual improvement lebih menekankan pada perbaikan yang terus-menerus, namun tidak harus secara terus-menerus. Sebaliknya, continuous improvement lebih menekankan pada perbaikan yang terus-menerus dan tidak terputus.

3. Tujuan

Continual improvement bertujuan untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan efektivitas secara terus-menerus, namun tidak harus secara terus-menerus. Sebaliknya, continuous improvement bertujuan untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan efektivitas secara terus-menerus dan tidak terputus.

Baca Juga :  Pengertian Improvement : Arti, Prinsip, Manfaat dan Waktu Menggunakannya

4. Proses

Continual improvement biasanya dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau kelemahan yang ada, mencari solusi untuk mengatasinya, dan melakukan perubahan secara teratur. Sebaliknya, continuous improvement biasanya dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau kelemahan yang ada, mencari solusi untuk mengatasinya, dan melakukan perubahan secara terus-menerus.

Langkah Memulai Continuous Improvement

Untuk memulai Continuous Improvement, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Tentukan tujuan Continuous Improvement

Tujuan ini harus jelas dan spesifik, seperti meningkatkan efisiensi produksi sebesar 10% atau mengurangi tingkat kegagalan produk sebesar 20%.

2. Buat tim Continuous Improvement

Tim ini harus terdiri dari anggota yang terlibat dalam proses yang ingin diperbaiki. Mereka harus memahami proses tersebut dengan baik dan memiliki kemampuan untuk menganalisis dan mencari solusi masalah.

3. Identifikasi masalah dan peluang peningkatan

Langkah ini melibatkan pengumpulan data dan informasi tentang proses yang ingin diperbaiki. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan alat seperti diagram alur, observasi langsung, atau wawancara dengan anggota tim.

4. Buat dan uji hipotesis solusi

Setelah masalah dan peluang peningkatan teridentifikasi, tim Continuous Improvement dapat membuat hipotesis tentang solusi yang mungkin akan bekerja. Hipotesis ini kemudian diuji dengan cara yang sesuai untuk menentukan apakah solusi tersebut efektif atau tidak.

5. Implementasikan solusi yang teruji

Jika solusi teruji efektif, tim Continuous Improvement harus mengimplementasikannya dengan benar. Ini dapat melibatkan perubahan prosedur atau peralatan yang digunakan dalam proses.

6. Evaluasi hasil dan teruskan proses Continuous Improvement

Setelah solusi diimplementasikan, tim harus mengukur dan mengevaluasi hasilnya untuk menentukan apakah tujuan Continuous Improvement telah tercapai. Jika tujuan tercapai, tim dapat melanjutkan proses Continuous Improvement dengan mencari masalah dan peluang peningkatan baru. Jika tujuan belum tercapai, tim harus kembali ke langkah 4 dan membuat hipotesis solusi baru untuk diuji.

Baca Juga :  Badan Usaha: Pengertian, Jenis, dan Bentuk Badan Usaha

Contoh Continuous Improvement

Contoh Continuous Improvement dapat berupa peningkatan efisiensi proses produksi di sebuah pabrik dengan cara mengoptimalkan alur kerja, menggunakan peralatan yang lebih efisien, atau mengurangi tingkat kegagalan produk dengan meningkatkan kualitas bahan baku yang digunakan.

Contoh lain dari Continuous Improvement adalah peningkatan kualitas pelayanan di sebuah restoran dengan cara meningkatkan kecepatan pesanan dan pengiriman makanan ke meja pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menyediakan pilihan makanan yang lebih sehat, atau meningkatkan efisiensi dengan menggunakan sistem pesanan online.

Contoh lain lagi adalah peningkatan efisiensi bisnis dengan cara meningkatkan kecepatan proses pengiriman barang ke pelanggan, mengurangi biaya operasional dengan mengoptimalkan proses pembelian bahan baku, atau meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menyediakan layanan purna jual yang lebih baik.

Apa yang dimaksud dengan continuous improvement pada ISO 9001?

Dalam ISO 9001, Continuous Improvement merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang ingin memperoleh sertifikasi. Persyaratan ini mengharuskan perusahaan untuk terus mencari cara untuk meningkatkan proses, produk, dan layanan yang diberikan, serta mengadopsi praktik-praktik terbaik dalam manajemen mutu.

Untuk memenuhi persyaratan Continuous Improvement, perusahaan harus memiliki sistem yang terstruktur untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah dan peluang peningkatan, serta mengimplementasikan solusi yang teruji untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem manajemen mutu.

Dengan memenuhi persyaratan Continuous Improvement, perusahaan dapat memastikan bahwa proses, produk, dan layanan yang diberikan selalu memenuhi atau bahkan melampaui harapan pelanggan, serta terus meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Penutup

Tidak ada batasan jika Anda ingin mengembangkan bisnis Anda. Oleh karena itu mengevaluasi kinerja bisnis adalah salah satu persyaratan penting. Continuous Improvement membantu perusahaan mengevaluasi dan menemukan solusi untuk masalah yang muncul dan melakukan perbaikan berkelanjutan.

Tinggalkan komentar