Pengertian, Aspek, dan Manfaat Compliance bagi Perusahaan

Umumnya dalam hubungan dan pilihan sosial kita kita cenderung lebih memenuhi kebutuhan orang yang kita cintai daripada teman yang tidak kita kenal atau sukai.

Pengertian, Aspek, dan Manfaat Compliance bagi Perusahaan
Pengertian, Aspek, dan Manfaat Compliance bagi Perusahaan

Dengan compliance, persyaratan yang diberikan dapat berbentuk eksplisit atau implisit, Orang yang menanggapi permintaan langsung mungkin setuju atau tidak setuju dengan tindakan yang mereka ambil.

Apakah yang dimaksud compliance?

“Compliance” dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “patuh” atau “mematuhi”. Dalam dunia bisnis atau regulasi, compliance adalah artinya sebuah organisasi atau perusahaan mematuhi peraturan dan standar yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Ini bisa berupa peraturan perundang-undangan, standar industri, atau peraturan internal perusahaan.

Beberapa contoh bidang yang memerlukan compliance adalah:

  • Keuangan: perusahaan keuangan harus mematuhi peraturan perbankan dan keuangan yang ditetapkan oleh otoritas regulasi.
  • Kesehatan: perusahaan farmasi harus mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh badan regulasi kesehatan.
  • Lingkungan: perusahaan harus mematuhi peraturan lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah.
  • Data privasi: perusahaan harus mematuhi peraturan privasi yang ditetapkan oleh otoritas regulasi.

Compliance sangat penting karena dapat melindungi perusahaan dari sanksi hukum dan kerugian finansial, serta membantu perusahaan untuk menjaga reputasinya dan memenuhi harapan stakeholders.

Apa itu compliance dalam perusahaan?

Compliance Management atau Manajemen Kepatuhan adalah proses yang memastikan bahwa perusahaan telah mengikuti peraturan atau ketentuan yang berlaku. Peraturan tersebut menjadi standar kepatuhan atau tolak ukur kepatuhan. Compliance Management mencakup berbagai aspek yang melibatkan manajemen, staf, dan operasional perusahaan.

Aspek Compliance

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penerapan compliance, diantaranya :

  1. Peraturan dan regulasi: perlu diketahui peraturan dan regulasi yang berlaku pada industri dan perusahaan terkait, serta perubahan yang mungkin terjadi di masa depan.
  2. Prosedur dan peraturan intern: perlu dibuat prosedur dan peraturan intern yang sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dapat diimplementasikan secara efektif.
  3. Audit internal: perlu dilakukan audit internal secara teratur untuk mengevaluasi kesesuaian perusahaan dengan peraturan yang berlaku dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
  4. Pelatihan dan pendidikan: perlu disediakan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan tentang peraturan yang berlaku dan cara untuk mematuhi peraturan tersebut.
  5. Koordinasi dengan otoritas regulasi: perlu dilakukan koordinasi dengan otoritas regulasi dan badan pengawas untuk memastikan kesesuaian perusahaan dengan peraturan yang berlaku.
  6. Penanganan masalah dan pelanggaran: perlu ditangani dan diselesaikan masalah komplain atau dugaan pelanggaran yang muncul.
  7. Laporan dan analisis: perlu disediakan laporan dan analisis tentang kinerja compliance perusahaan kepada pihak manajemen dan dewan direksi.
Baca Juga :  Contoh Sikap Para Pendiri Bangsa Ketika Menghadapi Perbedaan Pendapat Adalah

Tujuan utama dari Compliance Management

Tujuan utama dari Compliance Management adalah untuk memastikan bahwa organisasi atau perusahaan mematuhi peraturan dan standar yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang terkait dengan peraturan yang berlaku.

Beberapa tujuan utama dari Compliance Management adalah:

  1. Memastikan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku: Compliance Management memastikan bahwa organisasi atau perusahaan mematuhi peraturan perundang-undangan, standar industri, atau peraturan internal perusahaan yang berlaku.
  2. Melindungi organisasi dari sanksi hukum dan kerugian finansial: Compliance Management dapat mengurangi risiko sanksi hukum dan kerugian finansial yang mungkin diakibatkan oleh pelanggaran peraturan.
  3. Menjaga reputasi organisasi: Compliance Management membantu organisasi untuk menjaga reputasinya dengan memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan yang berlaku dan memenuhi harapan stakeholders.
  4. Memastikan transparansi dan akuntabilitas: Compliance Management memastikan bahwa organisasi atau perusahaan dapat menunjukkan bahwa mereka mematuhi peraturan yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan atas tindakan mereka.
  5. Mendorong kultur etika: Compliance Management dapat membantu dalam mendorong kultur etika di dalam organisasi dengan menegakkan peraturan yang berlaku dan mempromosikan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai etika.

Manfaat Compliance bagi Perusahaan

Compliance adalah proses yang melibatkan perusahaan untuk mengikuti aturan, regulasi, dan standar yang berlaku. Compliance ini menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah dan badan pengawas. Manfaat compliance bagi perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Memastikan Kepatuhan Terhadap Hukum

Compliance dapat membantu perusahaan untuk memastikan bahwa mereka mematuhi semua peraturan hukum yang berlaku, seperti undang-undang perlindungan hak cipta, perlindungan data pribadi, undang-undang lingkungan, dan sebagainya. Ini juga membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan mencegah tindakan kriminal yang mungkin dilakukan oleh karyawan atau pihak lain yang terkait dengan perusahaan.

2. Mencegah Penyalahgunaan Dana

Compliance dapat membantu perusahaan untuk mengontrol dan memantau semua aliran dana. Ini membantu perusahaan untuk mencegah penyalahgunaan dana dan menjamin bahwa dana yang dikumpulkan tidak digunakan untuk tujuan ilegal atau tidak sah.

Baca Juga :  Apa Perbedaan Internet Lokal Dan Internet

3. Meningkatkan Kepercayaan Investor

Compliance dapat membantu perusahaan untuk membangun kepercayaan investor. Ini membantu perusahaan untuk menunjukkan bahwa mereka mematuhi standar tinggi dalam hal kepatuhan dan bahwa perusahaan memiliki struktur yang baik untuk memastikan bahwa semua pembayaran yang diterima dari investor diterapkan sesuai dengan hukum yang berlaku.

4. Meningkatkan Keandalan

Compliance dapat membantu perusahaan untuk memastikan bahwa semua standar kualitas dan keselamatan yang berlaku dipatuhi. Hal ini memastikan bahwa produk yang diproduksi adalah aman dan berkualitas tinggi. Hal ini juga memastikan bahwa setiap proses yang dilakukan oleh perusahaan adalah sesuai dengan standar yang berlaku.

5. Membuat Perusahaan Lebih Transparan

Compliance memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih transparan dan meningkatkan kepercayaan publik. Hal ini memastikan bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dapat diketahui oleh publik dan bahwa informasi yang diberikan kepada publik adalah akurat dan up-to-date.

Dengan demikian, compliance adalah sebuah proses yang sangat penting bagi setiap perusahaan untuk memastikan bahwa mereka mematuhi aturan dan standar yang berlaku. Manfaat compliance bagi perusahaan adalah memastikan kepatuhan terhadap hukum, mencegah penyalahgunaan dana, meningkatkan kepercayaan investor, meningkatkan keandalan, dan membuat perusahaan lebih transparan.

Contoh Compliance

Contoh compliance yang umum dijumpai di berbagai bidang adalah:

1. Keuangan

Perusahaan keuangan harus mematuhi peraturan perbankan dan keuangan yang ditetapkan oleh otoritas regulasi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bank Sentral. Misalnya, perusahaan harus melaporkan data keuangan secara periodik kepada OJK, menjaga aset yang cukup untuk melindungi nasabah, dan melakukan Anti-Money Laundering (AML) dan Countering the Financing of Terrorism (CFT).

2. Kesehatan

Perusahaan farmasi harus mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh badan regulasi kesehatan seperti BPOM. Misalnya, perusahaan harus mengikuti standar produksi yang ditetapkan, mengikuti prosedur pengajuan izin edar, dan menjamin bahwa produk yang dijual aman digunakan.

3. Lingkungan

Perusahaan harus mematuhi peraturan lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah seperti peraturan tentang pengelolaan limbah, pengelolaan air, dan emisi gas rumah kaca.

4. Data privasi

Perusahaan harus mematuhi peraturan privasi yang ditetapkan oleh otoritas regulasi seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika. Misalnya, perusahaan harus menjaga kerahasiaan data pelanggan, mengikuti standar pengelolaan data, dan memberikan pilihan kepada pelanggan untuk mengontrol data mereka.

5. Kesejahteraan Hewan

Perusahaan yang menangani hewan harus mematuhi peraturan kesejahteraan hewan yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya, perusahaan yang menangani ternak harus memenuhi standar pakan, perlakuan, dan kesehatan hewan yang ditetapkan.

Apa itu legal dan compliance?

Legal dan compliance adalah dua bidang yang berbeda tetapi saling terkait.

Baca Juga :  Apa Perbedaan Baliho Dan Billboard

Legal adalah bidang yang berhubungan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Legal dapat meliputi bidang hukum perdata, pidana, perusahaan, hukum lingkungan, hukum tenaga kerja, dll. Legal dapat memberikan dukungan dan nasihat kepada perusahaan dalam hal pembuatan kontrak, pengurusan masalah hukum, dan pengambilan keputusan bisnis yang sesuai dengan hukum.

Compliance adalah proses memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku. Compliance juga dapat memberikan dukungan dan nasihat kepada perusahaan dalam hal pengembangan prosedur dan peraturan intern, pelatihan karyawan, dan pengelolaan risiko yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Compliance merupakan bagian dari legal, namun compliance juga dapat mencakup bidang-bidang lain seperti peraturan industri, peraturan keuangan, peraturan data privasi, dll.

Prinsip-Prinsip Dasar Compliance/Kepatuhan Menurut Robert C. Cialdini

1. Komitmen atau konsekuensi

Dengan berpartisipasi dalam suatu keadaan atau tindakan kita dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan subjek yang sesuai dengan keadaan atau tindakan sebelumnya.

2. Wewenang

Lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan mereka yang diakui atau setidaknya memiliki otoritas.

3. Validasi sosial

Lebih mudah bagi kita untuk menanggapi ajakan bertindak jika memenuhi harapan kita. Kita ingin berperilaku baik dan salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan bertindak dan berpikir seperti orang lain.

4. Satu sama lain

Lebih mudah untuk memenuhi permintaan orang yang akan membantu Anda terlebih dahulu. Dengan kata lain anda berterima kasih atas bantuan Anda.

5. Kelangkaan

Kita menghargai barang langka atau tidak tersedia dan berusaha melindunginya. Jadi Kita menjawab pertanyaan yang berfokus pada kelangkaan daripada pertanyaan yang berfokus pada kelangkaan.

6. Persahabatan atau bantuan

Kita cenderung lebih mudah mengabulkan keinginan teman dan orang yang kita cintai daripada keinginan orang yang tidak kita kenal atau sukai.

Tugas Compliance

Tugas compliance dapat bervariasi tergantung pada industri dan perusahaan tertentu, namun beberapa tugas umum yang dapat ditugaskan kepada tim compliance adalah:

  1. Memantau peraturan dan regulasi yang relevan untuk perusahaan dan mengidentifikasi perubahan yang mungkin berpengaruh pada operasi perusahaan.
  2. Menyusun dan mengimplementasikan prosedur dan peraturan intern untuk memastikan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.
  3. Melakukan audit internal untuk mengevaluasi kesesuaian perusahaan dengan peraturan yang berlaku dan mengidentifikasi area yang mungkin memerlukan perbaikan.
  4. Menyediakan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan tentang peraturan yang berlaku dan cara untuk mematuhi peraturan tersebut.
  5. Mengkoordinasikan dengan otoritas regulasi dan badan pengawas untuk memastikan kesesuaian perusahaan dengan peraturan yang berlaku.
  6. Menangani dan menyelesaikan masalah komplain atau dugaan pelanggaran.
  7. Menyediakan laporan dan analisis tentang kinerja compliance perusahaan kepada pihak manajemen dan dewan direksi.

Tinggalkan komentar