Bagaimanakah Sikap Anak Yang Tidak Mandiri Ketika Menghadapi Masalah –
Anak yang tidak mandiri dalam menghadapi masalah dapat dikenali dengan sikap mereka yang selalu bergantung pada orang lain. Mereka memiliki rasa takut yang mendalam untuk mengambil inisiatif atau mencari cara untuk menyelesaikan masalah. Sikap ini dapat terlihat ketika anak melakukan hal-hal seperti menangis, bertindak agresif, atau bahkan menyerah.
Ketika mereka menghadapi masalah, anak-anak ini sering terlihat kurang percaya diri dan memiliki ketidakmampuan untuk berfikir secara kritis. Mereka cenderung membiarkan orang lain menentukan langkah mereka dan tergantung pada orang lain untuk memberikan jawaban atas pertanyaan mereka. Mereka juga cenderung menghindari konflik dan menghindari berbicara tentang masalah yang mereka hadapi.
Anak-anak yang tidak mandiri juga cenderung tidak mengambil tanggung jawab atas kesalahan mereka atau akibat dari tindakan mereka. Mereka lebih suka menyalahkan orang lain atau situasi lain daripada mengakui kesalahan mereka. Mereka juga cenderung menjadi mudah putus asa ketika menghadapi masalah dan mengabaikan solusi atau metode untuk menyelesaikan masalah.
Untuk meningkatkan tingkat kemandirian anak, orang tua harus memberikan dorongan positif dan membantu anak untuk mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah mereka. Orang tua juga harus memberikan contoh kepada anak tentang bagaimana menyelesaikan masalah secara mandiri dan berpikir secara kritis. Mereka juga harus memberikan bimbingan dan kesempatan bagi anak-anak untuk berlatih menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat. Dengan meningkatkan tingkat kemandirian, anak-anak akan menjadi lebih tangguh dan mampu menghadapi masalah dengan cara yang lebih baik.
Penjelasan Lengkap: Bagaimanakah Sikap Anak Yang Tidak Mandiri Ketika Menghadapi Masalah
1. Anak yang tidak mandiri dalam menghadapi masalah dapat dikenali dengan sikap mereka yang selalu bergantung pada orang lain.
Sikap anak yang tidak mandiri ketika menghadapi masalah dapat dikenali dengan sikap mereka yang selalu bergantung pada orang lain. Anak seperti ini cenderung banyak mengharapkan bantuan orang lain dalam menyelesaikan masalahnya. Hal ini menyebabkan anak ini tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Anak yang tidak mandiri ini juga cenderung menunda-nunda masalah dan mengabaikannya.
Anak yang tidak mandiri juga cenderung menjadi pemalu dan pasif. Mereka cenderung menjadi kurang berani dan takut untuk mengambil tindakan atau bahkan mencari jawaban untuk masalahnya. Mereka juga cenderung menjadi kurang kreatif dalam menyelesaikan masalahnya. Anak yang tidak mandiri cenderung memiliki rasa takut dan cemas ketika menghadapi masalah. Mereka cenderung merasa bahwa mereka tidak mampu menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Dalam kasus anak yang tidak mandiri, orang tua dan guru harus bekerja keras untuk menyediakan dukungan dan bimbingan yang tepat. Mereka harus membantu anak untuk belajar untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Guru dan orang tua harus membantu anak untuk mengembangkan rasa percaya diri mereka, serta mengajarkan mereka cara-cara untuk menggunakan keterampilan dan kreativitas mereka untuk menyelesaikan masalah. Dengan bantuan orang lain, anak-anak yang tidak mandiri dapat membangun kemampuan untuk menghadapi masalah mereka dengan cara yang lebih efektif.
2. Mereka memiliki rasa takut yang mendalam untuk mengambil inisiatif atau mencari cara untuk menyelesaikan masalah.
Ketika anak yang tidak mandiri menghadapi masalah, mereka akan mengalami rasa takut yang mendalam untuk mengambil inisiatif atau mencari cara untuk menyelesaikan masalah. Hal ini dikarenakan anak-anak tidak memiliki keyakinan diri untuk menghadapi masalah atau memecahkan masalah dengan cara yang efektif. Anak-anak yang tidak mandiri cenderung percaya bahwa mereka tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri. Mereka bahkan mungkin takut untuk mencoba. Mereka akan cenderung mencari bantuan orang lain ketika menghadapi masalah. Anak-anak yang tidak mandiri ini akan cenderung menghindari situasi yang membuat mereka merasa takut atau tidak nyaman.
Ketika anak-anak menemukan masalah yang mereka hadapi, hal pertama yang mereka lakukan adalah mencari bantuan orang lain. Mereka mungkin menghubungi orang tua, teman, atau orang lain yang mereka anggap bisa membantu. Anak-anak yang tidak mandiri cenderung tidak mau mengambil risiko dan mencari solusi sendiri untuk masalah mereka. Hal ini biasanya disebabkan oleh kurangnya keyakinan dan rasa takut untuk mencoba hal baru.
Untuk membantu anak-anak yang tidak mandiri menghadapi masalah, orang tua harus memberikan dukungan dan memastikan bahwa mereka merasa aman dan nyaman. Orang tua harus memberikan bimbingan dan motivasi kepada anak-anak agar mereka dapat mencari cara untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Dengan memberikan bimbingan yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak untuk berkembang menjadi lebih mandiri dan percaya diri.
3. Anak-anak ini sering terlihat kurang percaya diri dan memiliki ketidakmampuan untuk berfikir secara kritis.
Anak-anak yang tidak mandiri seringkali kurang percaya diri dan memiliki ketidakmampuan untuk berfikir secara kritis. Mereka ini biasanya lebih mudah terpengaruh oleh orang lain dan sering kali mengikuti orang lain tanpa berpikir sendiri. Jika mereka menghadapi masalah, mereka akan cenderung meminta bantuan orang lain atau mengambil keputusan berdasarkan pendapat orang lain.
Ketika menghadapi masalah, anak-anak ini cenderung memilih untuk mengabaikan masalahnya dan menghindar darinya. Mereka cenderung menghindar dari situasi yang menantang dan cenderung memilih untuk berbicara dengan orang lain tentang masalahnya daripada mencoba untuk menyelesaikannya sendiri. Mereka cenderung menghindari situasi yang membutuhkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas.
Kurangnya rasa percaya diri dan ketidakmampuan untuk berfikir secara kritis dapat menghambat anak-anak dalam menghadapi masalah. Mereka mungkin akan merasa tidak nyaman dengan situasi yang menantang dan akan cenderung menghindar darinya. Mereka juga akan cenderung meminta bantuan orang lain karena mereka tidak yakin bahwa mereka dapat menyelesaikannya sendiri. Akibatnya, anak-anak ini mungkin tidak akan memiliki kemampuan untuk berfikir secara kritis dan kreatif, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk menghadapi masalah.
4. Mereka cenderung membiarkan orang lain menentukan langkah mereka dan tergantung pada orang lain untuk memberikan jawaban atas pertanyaan mereka.
Anak-anak yang tidak mandiri akan cenderung membiarkan orang lain menentukan langkah mereka dan tergantung pada orang lain untuk memberikan jawaban atas pertanyaan mereka. Mereka cenderung menghindari untuk mengambil keputusan dan menggunakan keterampilan problem-solving yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah. Mereka cenderung menghindari risiko dan bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan masalah.
Ketidakmampuan anak untuk menyelesaikan masalah secara mandiri dapat menghambat kemampuan mereka untuk berpikir secara kritis, terorganisir dan kreatif. Ketika anak tidak dapat menyelesaikan masalah secara mandiri, mereka cenderung ragu-ragu dan takut untuk mengambil keputusan. Ini menghambat pengembangan keterampilan berpikir yang mereka butuhkan untuk menjadi mandiri.
Selain itu, anak yang tidak mandiri juga akan memiliki kesulitan untuk mengambil inisiatif dan menyelesaikan tugas tanpa bantuan orang lain. Mereka akan cenderung hanya menunggu bantuan daripada mencoba melakukan sesuatu sendiri. Hal ini akan menyebabkan anak tidak mampu mengembangkan keterampilan berpikir independen dan tidak memiliki kemandirian dalam menyelesaikan masalah.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan bimbingan dan dukungan kepada anak-anak untuk mengembangkan keterampilan problem-solving mereka. Anak-anak harus diajarkan untuk mencari solusi untuk masalah mereka dan memberikan mereka kesempatan untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ini akan membantu anak-anak mengembangkan kemandirian dan kemampuan untuk berpikir mandiri.
5. Mereka juga cenderung menghindari konflik dan menghindari berbicara tentang masalah yang mereka hadapi.
Sikap anak yang tidak mandiri ketika menghadapi masalah biasanya ditandai dengan beberapa perilaku yang berkaitan dengan konflik. Salah satu perilaku ini adalah mereka cenderung menghindari konflik dan menghindari berbicara tentang masalah yang mereka hadapi. Anak-anak yang tidak mandiri cenderung takut mengungkapkan pendapat mereka dan menghindari konflik dengan orang lain. Mereka juga tidak percaya pada kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan masalah dan cenderung untuk membiarkan orang lain untuk mengambil keputusan untuk mereka.
Anak-anak yang tidak mandiri cenderung menghindari masalah dan menyalahkan orang lain atau lingkungan sekitar mereka. Anak-anak ini juga cenderung untuk menyimpan masalah mereka sendiri dan menghindari berbicara tentang masalah dengan orang lain. Mereka cenderung untuk mencari jalan keluar yang mudah untuk menghindari masalah tanpa berpikir tentang konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan.
Keterampilan berpikir dan komunikasi yang kurang baik juga dapat menyebabkan anak-anak menghindari berbicara tentang masalah mereka. Anak-anak ini mungkin merasa takut untuk menyampaikan pendapat mereka karena mereka takut dihukum atau dikritik orang lain. Mereka mungkin juga tidak mampu untuk memecahkan masalahnya dengan benar karena kurangnya keterampilan berpikir.
Anak-anak yang tidak mandiri sering memiliki rasa rendah diri dan takut mengungkapkan pendapat mereka. Mereka mungkin juga mengabaikan masalah mereka dan cenderung untuk menghindari berbicara tentang masalah mereka dengan orang lain. Dengan cara ini, anak-anak ini tidak dapat menyelesaikan masalah mereka dengan efektif dan berisiko mengalami masalah selama bertahun-tahun.
6. Anak-anak yang tidak mandiri juga cenderung tidak mengambil tanggung jawab atas kesalahan mereka atau akibat dari tindakan mereka.
Ketika anak-anak tidak mandiri, mereka menghadapi masalah dengan cara yang berbeda daripada anak-anak yang mandiri. Mereka cenderung mengabaikan masalah dan mencari cara untuk melewatinya. Anak-anak yang tidak mandiri cenderung menghindari masalah dan mencari jalan pintas untuk menyelesaikannya. Mereka juga cenderung lebih tergantung pada orang lain untuk menyelesaikannya untuk mereka.
Anak-anak yang tidak mandiri juga cenderung tidak mengambil tanggung jawab atas kesalahan mereka atau akibat dari tindakan mereka. Mereka malah mencoba menyalahkan orang lain atau orang lain untuk menutupi kesalahan mereka atau menyembunyikan akibat dari tindakan mereka. Mereka tidak mau mengakui kesalahan mereka dan menghadapi konsekuensi. Ini menyebabkan masalah yang lebih besar karena mereka tidak belajar dari kesalahan mereka dan masalah tidak diselesaikan.
Untuk mengatasi masalah ini, orang tua harus meningkatkan tingkat mandiri anak. Mereka harus memberi anak-anak kesempatan untuk memecahkan masalah sendiri dan mengajari mereka cara menanggung jawab atas kesalahan mereka. Orang tua juga harus memastikan bahwa anak-anak memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mengajarkan mereka cara menghormati orang lain. Orang tua juga harus memberi anak-anak kesempatan untuk berbicara dengan mereka tentang masalah yang mereka hadapi untuk membantu mereka memahami dan menyelesaikannya.
7. Mereka lebih suka menyalahkan orang lain atau situasi lain daripada mengakui kesalahan mereka.
Ketika anak-anak tidak mandiri dalam menghadapi masalah, mereka akan cenderung menunjukkan sikap yang tidak baik. Salah satu sikap yang biasanya ditunjukkan adalah mereka lebih suka menyalahkan orang lain atau situasi lain daripada mengakui kesalahan mereka. Sikap ini cenderung merupakan respons dari ketakutan mereka akan konsekuensi yang harus mereka hadapi jika mereka mengakui kesalahan mereka.
Mereka akan mencari cara untuk memindahkan fokus dari mereka ke orang lain atau situasi lain yang dapat disalahkan. Mereka akan mencoba menyebarkan kesalahan kepada orang lain dengan menyalahkan mereka atau menyalahkan situasi yang tidak kontrol mereka. Mereka akan berusaha menyamarkan kesalahan mereka dengan menyalahkan orang lain, yang akan membuat mereka merasa lebih nyaman dan seolah-olah mereka tidak bersalah.
Namun, sikap ini tidak baik karena anak-anak tidak akan tahu cara menghadapi masalah dengan benar, dan mereka tidak akan belajar bagaimana mengakui kesalahan mereka dan mencari solusi yang tepat. Mereka tidak akan belajar bagaimana mengatasi masalah dengan benar dan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Oleh karena itu, penting bahwa orang tua mengajarkan anak-anak untuk mengakui kesalahan mereka dan mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Ini akan membantu anak-anak menjadi anak yang lebih mandiri dan bisa menghadapi masalah dengan cara yang benar.
8. Mereka juga cenderung menjadi mudah putus asa ketika menghadapi masalah dan mengabaikan solusi atau metode untuk menyelesaikan masalah.
Anak-anak yang tidak mandiri ketika menghadapi masalah cenderung memiliki sikap yang buruk terhadap masalah. Mereka cenderung menjadi mudah berputus asa ketika mendapati masalah dan mengabaikan solusi atau metode untuk menyelesaikannya. Mereka juga cenderung berpikir bahwa mereka tidak akan mampu menyelesaikan masalah tersebut. Mereka mungkin akan mencari saran orang lain, tapi banyak dari mereka yang tidak menerima saran atau tidak melakukan apa yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Mereka juga cenderung menggunakan penyalahgunaan obat atau alkohol untuk menghilangkan rasa frustrasi yang dialaminya. Mereka cenderung mencari cara pintas untuk menyelesaikan masalah seperti mencuri atau menipu. Mereka juga cenderung melakukan tindakan asal-asalan seperti menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam. Mereka juga mungkin mencoba untuk melarikan diri dari masalah dengan menyalahkan orang lain atau mengabaikan masalah.
Bagi orang tua, penting untuk mengajarkan anak cara menghadapi masalah dengan cara yang benar. Orang tua harus memberikan dukungan kepada anak mereka dan berusaha mengajarkan cara menyelesaikan masalah dengan cara yang bertanggung jawab. Mereka harus memberikan kesempatan yang cukup untuk anak mereka untuk menyelesaikan masalah sendiri. Mereka juga harus mengajarkan anak mereka untuk mencari solusi untuk masalah yang mereka hadapi dan untuk mencari bantuan ketika mereka memerlukannya. Dengan cara ini, anak-anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang mandiri dan berpikiran terbuka.
9. Untuk meningkatkan tingkat kemandirian anak, orang tua harus memberikan dorongan positif dan membantu anak untuk mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah mereka.
Anak yang tidak mandiri sering cenderung menunggu orang lain untuk menyelesaikan masalah mereka. Mereka mengharapkan bahwa orang lain akan menyelesaikan masalah mereka sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan usaha. Mereka kurang berani untuk mencoba dan mengambil risiko. Mereka cenderung menghindari konflik dan menjauh dari situasi yang bersifat kompleks. Mereka juga cenderung mengabaikan atau melupakan masalah mereka, karena mereka merasa tidak berdaya untuk menyelesaikannya.
Untuk meningkatkan tingkat kemandirian anak, orang tua harus memberikan dorongan positif dan membantu anak untuk mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah mereka. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mendengarkan masalah anak, membantu mereka untuk menentukan solusi yang tepat, memberikan dorongan yang positif ketika mereka mencoba untuk menyelesaikan masalah mereka, dan memberikan pujian ketika mereka berhasil menyelesaikannya.
Orang tua juga harus membantu anak untuk membangun kepercayaan diri mereka dan mengembangkan kemampuan untuk mengontrol perasaan mereka. Ini dapat dilakukan dengan memberi mereka ruang untuk berbicara tentang perasaan mereka dan membantu mereka untuk mengidentifikasi penyebab masalah mereka. Orang tua harus mengajarkan kepada anak tentang cara yang baik untuk menyelesaikan masalah, seperti menyelidiki masalah, berpikir secara kritis, dan berkolaborasi dengan orang lain.
Orang tua juga harus memberikan contoh yang baik tentang bagaimana menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat. Ini akan membantu anak untuk melihat bahwa orang dewasa juga memiliki masalah dan bisa menyelesaikannya dengan cara yang tepat. Dengan membantu anak untuk meningkatkan kemandirian mereka, anak akan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri, dengan cara yang tepat.
10. Orang tua juga harus memberikan contoh kepada anak tentang bagaimana menyelesaikan masalah secara mandiri dan berpikir secara kritis.
Sikap anak yang tidak mandiri ketika menghadapi masalah dapat menjadi masalah besar bagi orang tua mereka. Anak-anak yang tergantung pada orang tua untuk menyelesaikan masalahnya akan kurang berdaya ketika harus berurusan dengan masalah di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh kepada anak tentang bagaimana menyelesaikan masalah secara mandiri dan berpikir secara kritis.
Pertama-tama, orang tua harus menunjukkan anak bagaimana mengidentifikasi masalah. Orang tua harus memberikan anak kesempatan untuk berpikir tentang masalahnya dan mengintelegensi alasannya. Selain itu, orang tua harus memberikan pengarahan kepada anak tentang cara berpikir kritis dan menganalisis masalah. Ini akan membantu anak memahami konsep dasar masalah dan solusi yang mungkin.
Kemudian, orang tua harus mengajari anak bagaimana memecahkan masalah. Orang tua harus memberikan anak kesempatan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan mengajarkan anak cara mencari informasi untuk menemukan solusi masalah. Orang tua juga harus membantu anak menyusun rencana tindakan yang sistematis untuk menyelesaikan masalah.
Akhirnya, orang tua harus mengajari anak bagaimana mengevaluasi solusi yang ada. Orang tua harus menyediakan anak dengan banyak kesempatan untuk mengevaluasi solusi yang telah dicoba dan untuk menemukan solusi terbaik untuk masalah. Orang tua juga harus mengajari anak bagaimana menilai dampak solusi yang dipilih dan membuat keputusan yang bijaksana.
Dengan membuat anak belajar cara berpikir secara kritis dan menyelesaikan masalah secara mandiri, orang tua dapat membantu anak mereka menjadi orang yang tangguh dan mandiri. Dengan mengajari anak cara menyelesaikan masalah, orang tua dapat meningkatkan kemampuan anak mereka untuk menghadapi masalah di masa depan dengan lebih baik.
11. Mereka juga harus memberikan bimbingan dan kesempatan bagi anak-anak untuk berlatih menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat.
Ketika anak-anak tidak mandiri dalam menghadapi masalah, penting bagi orang tua untuk memberikan bimbingan dan kesempatan bagi anak-anak untuk berlatih menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat. Ini dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, menyelesaikan masalah dengan cara yang benar dan meningkatkan kemandirian mereka.
Orang tua dapat membantu anak-anak dengan menyediakan situasi di mana mereka dapat berlatih menyelesaikan masalah dengan cara yang benar. Mereka juga harus memberikan bantuan yang memadai agar anak-anak dapat menemukan solusi yang tepat dan efektif. Selain itu, orang tua juga harus menjawab pertanyaan-pertanyaan anak-anak secara akurat dan dalam waktu yang tepat.
Terkadang, anak-anak mungkin tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah sendiri, atau mereka mungkin membutuhkan bantuan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Dalam situasi seperti ini, orang tua harus membantu anak-anak dalam menemukan solusi yang tepat dan efektif. Sebagai contoh, orang tua dapat mengajarkan anak-anak cara mengidentifikasi masalah, memecahkannya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dan mencari solusi yang tepat.
Juga, orang tua harus memberikan dorongan dan pengakuan atas usaha anak-anak untuk menyelesaikan masalah. Hal ini akan membantu anak-anak untuk merasa lebih percaya diri dan lebih mandiri dalam menghadapi masalah. Hal ini juga akan membantu anak-anak dalam berlatih menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat.
Dengan cara ini, orang tua dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah sendiri dan menjadi lebih mandiri. Hal ini akan membantu anak-anak dalam menghadapi masalah secara mandiri dan menemukan solusi yang tepat.
12. Dengan meningkatkan tingkat kemandirian, anak-anak akan menjadi lebih tangguh dan mampu menghadapi masalah dengan cara yang lebih baik.
Sikap anak yang tidak mandiri ketika menghadapi masalah dapat dikategorikan menjadi 12 bagian. Pertama, anak-anak cenderung panik dan menjadi sangat gelisah ketika menghadapi masalah. Mereka akan mencari orang lain untuk membantu mereka menyelesaikan masalah dan menghindari mengambil tindakan. Kedua, anak-anak cenderung tidak memiliki kemampuan untuk mengevaluasi situasi dan mengambil keputusan. Ketiga, mereka cenderung menyerah dan putus asa ketika menghadapi masalah. Keempat, mereka akan mencari jalan pintas untuk menyelesaikan masalah dan tidak tertarik untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan. Kelima, anak-anak dapat dengan cepat berpikir bahwa masalah mereka terlalu sulit untuk diselesaikan dan cenderung menyerah begitu saja. Keenam, mereka cenderung mengabaikan masalah dan mencoba untuk melupakannya. Ketujuh, mereka cenderung mencari bantuan dari orang lain tanpa berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut sendiri. Kedelapan, anak-anak cenderung mencari alasan untuk menghindari masalah dan mencoba untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang tidak tepat. Kesembilan, mereka cenderung berpikir bahwa masalah mereka tidak penting dan cenderung tidak terbuka untuk meminta bantuan. Sepuluh, anak-anak cenderung menyalahkan orang lain atau situasi untuk menyelesaikan masalah mereka. Sebelas, anak-anak cenderung mengurung diri dan menutup diri dari situasi. Terakhir, anak-anak cenderung mengabaikan masalah mereka dan mencoba untuk menghindarinya.
Dengan meningkatkan tingkat kemandirian, anak-anak akan menjadi lebih tangguh dan mampu menghadapi masalah dengan cara yang lebih baik. Mereka akan belajar untuk mengevaluasi situasi dan mengambil keputusan yang tepat. Mereka akan lebih mampu untuk mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah dan tidak akan mudah menyerah. Mereka akan menjadi lebih terbuka untuk menerima bantuan dan berdiskusi dengan orang lain tentang masalah mereka. Mereka juga akan lebih mampu untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya. Hal ini akan membantu mereka menjadi lebih tangguh dan bisa menghadapi masalah tanpa harus bergantung pada orang lain.